K A T A
P E N G A N T A R
Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Segala puji bagi Allah yang telah
menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang Keseimbangan
Perekonomian Terbuka yang sengaja penulis pilih karena menarik perhatian
penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih
kepada guru / dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat
menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.
wssalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Penulis
i.
D
A F T A R I S I
KATA
PENGANTAR ………………………………………
DAFTAR ISI ………………………………………
BAB
I PENDAHULUAN ………………………………………
BAB
II PEMBAHASAN
A.
SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN
PEREKONOMIAN TERBUKA(EKSPOR,
IMPOR DAN PENGELUARAN AGREGAT)……………………………………………
B.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU EKSPOR IMPOR…………………………………….
C.
SYARAT KESEIMBANGAN EKONOMI TERBUKA……………………………………
D.
KESEIMBANGAN DALAM PEREKONOMIAN
TERBUKA……………………………
E.
PERUBAHAN-PERUBAHAN
KESEIMBANGAN……………………………………….
BAB
III PENUTUP
A.
SIMPULAN ………………………………………………
B.
SARAN …………………………………
DAFTAR PUSTAKA …………………………………
ii
B
A B I
P
E N D A H U L U A N
Analisis
mengenai penentuan kegiatan ekonomi Negara, belum tentu sesuai dengan realiti
yang sebenarnya oleh karena kegiatan ekonomi yang digambarkan belum sepenuhnya
sesuai dengan keadaan dalam perekonomian.
Dua kegiatan pengeluaran yang penting dalam
setiap ekonomi, yaitu ekspor dan impor. Oleh karena itu analisis mengenai
keseimbangan pendapatan nasional perlu disempurnakan dengan memperhatikan pula
efek kegiatan perdagangan luar negeri, yaitu ekspor dan impor terhadap
pengeluaran agregat, pendapatan nasional dan tingkat kegiatan suatu
perekonomian. Apabila kegiatan ekspor dan impor diperhitungkan dalam penentuan
keseimbangan pendapatan nasional, maka analisis mengenai kegiatan ekonomi dalam
suatu Negara telah sepenuhnya menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam
realitas.
Analisis
penentuan pendapatan nasional dalam perekonomian seperti itu dinamakan sebagai
keseimbangan pendapatan nasional dalam ekonomi empat sector atau perekonomian
terbuka. Yaitu perekonomian yang menjalankan kegiatan ekspor dan impor. Maka
analisis mengenai penentuan keseimbangan tersebut boleh juga dinamakan sebagai
keseimbangan makroekonomi.
1
B
A B I I
P E M B A H A S A N
P E M B A H A S A N
A. SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN PEREKONOMIAN
TERBUKA(EKSPOR, IMPOR DAN PENGELUARAN AGREGAT)
Perekonomian
terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang
melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan Negara-negara lain di dunia ini,
karena kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang pentingnya dalam
kegiatan setiap perekonomian. Dalam ekonomi yang melakukan perdagangan luar
negeri, aliran pendapatan dan pengeluaran dapat dijelaskan sebagai berikut :
apabila aliran aliran pendapatan dan pengeluaran diperhatikan maka akan
didapati bahwa aliran yang berlaku dalam perekonomian terbuka adalah berbeda
dengan perekonomian tiga sector sebagai akibar dari wujudnya kegiatan ekspor
dan impor.
Secara
fisik, ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang buatan
dalam negeri ke luar Negara-negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran
pengeluaran yang masuk ke sector perusahaan. Dengan demikian pengeluaran
agregat akan meningkat sebagai akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa
dan pada akhirnya keadaan ini akan menyebabkan peningkatan dalam pendapatan
nasional.
Secara fisik, impor merupakan
pembelian dan pemasukkan barang dari luar negeri ke dalam negeri atau ke dalam suatu
perekonomian. Aliran barang ininakan menimbulkan aliran keluar dari aliran
pengeluaran dari sector rumah tangga ke sector perusahaan. Aliran keluar ini
yang akan menyebabkan menurunya pendapatan nasional.
Sebagaimana
dari penjelasan sebelumnya, bahwa ekspor dan impor mempengaruhi kegiatan dalam
suatu perekonomian dan sirkulasi pendapatan yang berlaku. Penggunaan
faktor-faktor produksi oleh sector perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan
ke sector rumah tangga. Aliran pendapatan ini meliputi gaji dan upah, sewa,
bunga dan keuntungan lainnya.
Dapat
disimpulkan bahwa dalam perekonomian terbuka pengeluaran agregat meliputi lima
jenis pengeluaran, yaitu :
1.
Pengeluaran
konsumsi rumah tangga k eats barang barang yang dihasilkan didalam negeri.
(Cdn)
2
2. Investasi perusahaan (I) untuk
menambah kapasitas sector perusahaan menghasilkan barang dan jasa.
3. Pengeluaran
pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh didalam negeri. (G)
4. Ekspor, yaitu pembelian Negara lain
ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan didalam negeri. (X)
5. Barang
impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri. (M)
Dengan
demikian komponen pengeluaran agregat dalam perekonomian terbuka adalah
pengeluaran rumah tangga ke atas barang buatan dalam negeri, investasi,
pengeluaran pemerintah, pengeluaran ke atas barang buatan dalam negeri
(ekspor).
Pengeluaran
agregat ini tersebut (AE) dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus :
AE = Cdn + I + G + X + M
B. FAKTOR-FAKTOR PENENTU EKSPOR IMPOR
1. Faktor-faktor yang Menentukan Ekspor
Suatu Negara dapat mengekspor barang
produksinya ke Negara lain apabila barang tersebut diperlukan Negara lain dan
mereka tidak dapat memproduksi barang tersebut atau produksinya tidak dapat
memenuhi keperluan dalam negeri. Ada faktor terpenting yang menentukan ekspor
suatu Negara yaitu kemampuan dari Negara tersebut untuk mengeluarkan
barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri, baik dalam mutu,
harga barang yang diekspor paling tidak sedikit sama baiknya dengan yang
diperjual-belikan dalam pasaran luar negeri, serta cita rasa masyarakat luar
negeri terhadap barang yang diekspor.
Ada beberapa hal yang menyebabkan
kemerosotan pada ekspor, yaitu bias terjadinya perubahan cita rasa penduduk
luar negeri, merosotnya keupayaan bersaing di pasar luar negeri serta terjadi
permasalahan ekonomi yang sedang dialami diluar negeri.
3
2.
Faktor-faktor
yang Menentukan Impor
Impor
suatu Negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat. Semakin tinggi
pendapatan, semakin .banyak impor yang akan dilakukan.
Inflasi
juga dapat menyebabkan secara keseluruhan barang buatan dalam negeri menjadi
lebih mahal. Serta kemampuan suatu Negara menghasilkan barang yang lebih baik
mutunya merupakan salah satu faktor yang menimbulkan perubahan impor terhadap
tingkat pendapatan nasional.
C.
SYARAT KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA
Syarat
keseimbangan dalam perekonomian terbuka :
1. Efek perubahan ekspor dan impor
terhadap keseimbangan pendapatan.
2. Suatu
contoh angka untuk menunjukan keseimbangan dalam perekonomian terbuka dan
perubahan keseimbangan tersebut.
Keseimbangan
pendaparan nasional akan dicapai apa keadaan dimana :
1. Penawaran agregat sama dengan
pengerluaran agregat.
Dalam
perekonomian terbuka barang dan jasa yang diperjual-belikan di dalam negeri
terdiri dari dua golongan barang, yaitu
:
a. Yang di produksi di dalam negeri dan
meliputi pendapatan nasional (Y)
b. Yang di impor dari luar negeri.
Dengan
demikian dalam perekonomian terbuka penawaran agregat (AS) terdiri dari
pendapatan nasional (Y) dan
impor (M), dalam rumus :
AS = Y + M
Sirkulasi
aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka telah menunjukkan bahwa
pengeluaran agregat (AE( meliputi lima komponen berikut : pengeluaran rumah
tangga ke atas barang produksi dalam negeri (Cdn), investasi swasta (I),
pengeluaran pemerintah (G), ekspor (X), dan pengeluaran k eats impor (M), dalam
rumus :
AE
= Cdn + I + G + X + M
4
Pengeluaran
rumah tangga terdiri dari pengeluaran ke atas barang dalam negeri (C) dan
pengeluaran ke atas barang impor. Maka dalam perekonomian terbuka berlaku
persamaan berikut :
C
= Cdn + M atau AE
= C + I + G + X
Dalam
setiap perekonomian keseimbangan pendapatan nasional dicapai apabila penawaran
agregat (AE). Dengan demikian, dlam perekonomian terbuka keseimbangan
pendapatan nasional akan tercapai apabila :
Y
+ M = C + I + G + X atau
Y
= C + I + G + ( X – M )
2. Suntikan
dan bocoran dalam perekonomian terbuka
Dalam pendekatan suntikan bocoran,
keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka dicapai dalam
keadaan berikut :
I
+ G + X = S + T + M
Untuk
menentukan keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka
diperlukan pencapaian dalam kesamaan, yaitu pendapata nasional (Y) yang telah
dikurangi oleh pajak pendapatan perusahaan serta pendapatan nasional yang
mengalir ke sector rumah tangga dikurangi pula oleh pajak pendapatan individu.
Sisa yang diperoleh merupakan pendapatan disposebel (Yd). maka dengan rumus :
Yd = Y – Pajak perusahaan – Pajak
Individu Atau Yd
= Y – T
Pendapatan
disposebel tersebut digunakan untuk tujuan-tujuan :
a. Untuk membeli barang buatan dalam
negeri dan barang impor, dengan rumus :
C
= Cdn + M
b. Untuk di tabung (S)
Maka dari
pernyataan tersebut, yaitu Yd = C + S. Oleh karena Yd
= Y – T, maka dalam
ekonomi terbuka berlaku persamaan :
Y – Y = C + S atau Y = C + S + T
5
Dimana C adalah
pengeluaran rumah tangga untuk membeli barang dalam negeri dan barang impor.
Mengenai
keseimbangan mengikut pendekatan penawaran agregat-pengeluaran agregat
menunjukan bahwa keseimbangan di capai apabila :
Y
= C + I + G + ( X – M )
Dengan demikian dalam perekonomian
terbuka yang mencapai keseimbangan pendapatan nasional berlaku kesamaan :
C
+ I + G + ( X – M ) = C + S + T
Atau
I
+ G + X = S + T + M
D. KESEIMBANGAN DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA
Ada pernyataan mengenai keseimbangan pendapat
nasional dalam perekonomian terbuka, yaitu apabila dimisalkan perekonomian
tersebut terdiri dari tiga sector, keseimbangan pendapat nasional akan dicapai
pada keadaan Y = C + I + G. Dan apabila perekonomian ini berubah menjadi
ekonomi terbuka, akan timbul dua aliran pengeluaran baru, yaitu ekspor dan
impor. Ekspor akan menambah pengeluaran agregat manakala impor akan mengurangi
pengeluaran agregat.
Dengan
demikian, apabila perekonomian berubah dari ekonomi tertutup ke ekonomi
terbuka, pengeluaran agregat akan bertambah semakin banyak Ekspor Neto, yaitu
sebanyak ( X – M ). Nilai Ekspor Neto ini perlu ditambahkan kepada fungsi
pengeluaran agregat untuk perekonomian tertutup ( AE = C + I + G ).
Dan akan diperoleh fungsi
pengeluaran agregat untuk ekomoni empat sector, yaitu AE = C + I + G + ( X – M
).
Akibat
dari perubahan keseimbangan pendapatan nasional ini menyebabkan pendapatan
nasional meningkat (pendapatan nasional dalam perekonomian tertutup) menjadi
pendapatan nasional untuk perekonomian terbuka. Dan bahwa fungsi AE = C + I + G
+ ( X – M ) tidak sejajar dengan AE = C + I + G dan dengan konsumsi (C).
Keadaan demikian berlaku karena impor (M) nilainya sebanding dengan pendapatan
nasional, maka fungsi dari AE = C + I + G + ( X – M ) lebih landai.
6
Misalkan
keseimbangan pendapatan nasional menurut pendekatan bocoran yaitu, jika apabila
ekonomi terdiri dari tiga sector maka perubahan dari perekonomian tertutup
menjadi perekonomian terbuka, menyebabkan :
a. Suntikan bertambah sebanyak X, dari
I + G menjadi I + G + X. perubahan sejajar karena ekspor adalah pengeluaran
otonomi.
b. Bocoran bertambah sebanyak M, dari S
+ T dan semakin menjauhi S + T karena M adalah pengeluaran terpengaruh
(sebanding dengan pendapatan nasional).
E.PERUBAHAN-PERUBAHAN KESEIMBANGAN
Perubahan
yang terjadi pada pengeluaran rumah tangga,perubahan komponen-komponen suntikan
(I, G, dan X) dan perubahan komponen-komponen bocoran (S,T, atau M) akan
menimbulkan perubahan ke atas keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam
pengeluaran rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah atau ekspor akan
menaikkan pendapatan nasional. Kenaikan pengeluaran agregat juga akan
menimbulkan proses multiplier sehingga pada akhirnya menyebabkan pertambahan
pendapatan nasional adalah lebih besar dari pertambahan pengeluaran agregat
yang berlaku. Dalam ekonomi empat sector nilai multiplier adalah lebih kecil
dari dalam ekonomi tiga sector.sebabnya adalaha karena dalam perekonomian
terbuka misalkan impor adalah sebanding dengan pendapatan nasional, yaitu
persamaan impor adalah M = m Y. Nilai m menyebabkan tingkat ‘kebocoran’
(presentasi dari pertambahan pendapatan nasional yang tidak dibelanjakan
kembali untuk menimbulkan proses multiplier selanjutnya) menjdi bertambah.
Perubahan komponen yang meliputi
bocoran (S, T, atau M) akan menimbulkan akibat yang sebaliknya dari yang
ditimbulkan oleh komponen pengeluaran agregat. Kenaikan tabungan, atau pajak
atau impor akan mengurangi pendapatan nasional. Proses multiplier akan
menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar dari kenaikan kebocoran.
7
B
A B I I I
P
E N U T U P
A.
SIMPULAN
Berdasarkan
uraian bahasan “ Keseimbangan dalam Perekonomian Terbuka “ dapat disimpulkan
bahwa :
1.
Perekonomian
terbuka merupakan suatu Negara yang mempunyai hubungan dengan Negara-negara
lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri diekspor atau
dijual ke luar negeridan di samping itu terdapat pula barang di Negara itu yang
di impor dari Negara-negara lain. Perekonomian terbuka dinamakan juga sebagai
ekonomi empat sector,yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada empat komponen
berikut : rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan sector luar negeri.
2. Dengan demikian, sejauh nama ekspor
dan impor mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional tergantung kepada
ekspor neto. Apabila ekspor neto positif, maka pengeluaran agregat dalam
ekonomi akan bertambah. Keadaan ini akan meningkatkan pendapatan nasional dan
kesempatan kerja.
B.
SARAN
Bertolak dari
pembahasan Keseimbangan dalam
Perekonomian Terbuka penyusun memberikan saran sebagai berikut :
1. Beroganisasi
sudah diatur dalam undang – undang nomor 8 tahun 1985, maka organisasi sudah
sepatutnya mematuhi peraturan yang berlaku.
2. Bagi
pembaca penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi
sempurnanya makalah ini.
8
D A F T A R P U S T
A K A
Ruky,
Achmad S. 2000, Menjadi Manajer Internasional, Jakarta, PT Gramedia Pustaka
Utama.
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2003, Tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah. Bagian Organisasi Setda Kabupaten Natuna.
9
KESEIMBANGAN DALAM PEREKONOMIAN
TERBUKA
Makalah
Ekonomi Makro
Oleh :
Bambang Royani
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) NATUNA
JURUSAN
EKONOMI ISLAM
SEMESTER
III D
gimana cara downloadnya
BalasHapus